Senin, 23 Mei 2011

Pengaruh Guru Pendidikan Agama Islam terhadap Akhlak Siswa

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir manusia. Bangsa Indonesia sebagai salah satu negara berkembang tidak akan bisa maju selama belum memperbaiki kualitas sumber daya manusia bangsa kita. Kualitas hidup bangsa dapat meningkat jika ditunjang dengan sistem pendidikan yang mapan. Dengan sistem pendidikan yang mapan, memungkinkan kita berpikir kritis, kreatif, dan produktif.
Dalam UUD 1945 disebutkan bahwa negara kita ingin mewujudkan masyarakat yang cerdas. Untuk mencapai bangsa yang cerdas, harus terbentuk masyarakat belajar. Masyarakat belajar dapat terbentuk jika memiliki kemampuan dan keterampilan mendengar dan minat baca yang besar. Apabila membaca sudah merupakan kebiasaan dan membudaya dalam masyarakat, maka jelas buku tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari dan merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi.
Namun pada kenyataanya, banyak dari para pelajar yang tidak bisa menyaring pelajaran-pelajaran yang di dapatnya apalagi pelajaran tentang tekhnologi. Banyak yang menyalahgunakan perkembangan ilmu pengetahuan ketika sudah menguasainya. Maka untuk mengantisipasinya, pelajaran Pendidikan Agama Islam merupakan solusinya, jam pelajarannya harus ditambah.
Oleh karena itu, judul makalah ini sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan.

B.     Identifikasi Masalah
Sesuai dengan judul makalah ini “Pengaruh Guru Pendidikan Agama Islam terhadap Akhlak Siswa”, maka masalahnya dapat diidentifikasi sebagai berikut :
  1. Bagaimana peran Guru Pendidikan Agama Islam terhadap akhlak siswa di sekolah?
  2. Bagaimana cara agar Pendidikan Agama Islam benar-benar menjadi mata pelajaran yang sangat diperhatikan di sekolah ?

C.    Pembatasan Masalah
Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas dibatasi pada masalah :
1.     Peran Guru Pendidikan Agama Islam terhadap akhlak siswa di sekolah.
2.     Cara-cara agar Pendidikan Agama Islam benar-benar menjadi mata pelajaran yang sangat diperhatikan di sekolah.


D.    Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.     Bagaimana deskripsi peran Guru Pendidikan Agama Islam terhadap akhlak siswa di sekolah?
2.     Bagaimana deskripsi cara agar Pendidikan Agama Islam benar-benar menjadi mata pelajaran yang sangat diperhatikan di sekolah?
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Persiapan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
SD                           :    SDIT ASH-SHOHWAH
Mata Pelajaran         :    Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester       :    III / 2
Standar Kompetensi     :    7.   Membiasakan perilaku terpuji
Kompetensi Dasar    :    7.1     Menampilkan perilaku setia kawan
Indikator                  :    7.1.1  Menjelaskan pengertian perilaku setia kawan
                                      7.1.2  Menunjukkan contoh-contoh perilaku setia kawan
                                      7.1.3  Menyebutkan manfaat setia kawan
Alokasi Waktu         :    3 x 35 menit (1 x pertemuan)

Tujuan Pembelajaran     :    1.  Siswa dapat memahami dan menjelaskan pengertian perilaku setia kawan
                                      2.  Siswa dapat menunjukkan contoh-contoh perilaku setia kawan
                                      3.  Siswa dapat menyebutkan manfaat setia kawan
                                      4.  Siswa mampu bersikap dan berperilaku setia kawan

Materi Pembelajaran     :        Perilaku setia kawan (lihat buku pendidikan Agama Islam SD Penerbit Erlangga bab 7 hal 82-83)

Metode Pembelajaran   :    1.  Siswa mengadakan diskusi dengan teman-temannya membahas bahan ajar perilaku setia kawan dan pengertiannya
                                      2.  Siswa berlatih menunjukkan contoh-contoh perilaku setia kawan
3.  Siswa berlatih menyebutkan manfaat setia kawan
4.  Siswa menerapkan perilaku setia kawan dalam praktik kesehariannya

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
1.    Kegiatan Pendahuluan
       .      Memberikan cerita singkat dan menarik yang berkaitan dengan bahan ajar (melalui kisah dalam sepenggal kisah)
       .      Mengajukan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan perilaku setia kawan
       .      Memperkenalkan bahan ajar tentang perilaku setia kawan
2.    Kegiatan Inti
       .      Beberapa siswa membaca bahan ajar perilaku setia kawan, siswa lainnya menyimak dengan baik

Siswa mendengarkan dan mengamati uraian guru tentang bahan ajar yang disajikan
       .      Siswa mengartikan perilaku setia kawan
       .      Siswa menunjukkan contoh-contoh perilaku setia kawan
       .      Siswa menyebutkan manfaat dari perilaku setia kawan
3.    Kegiatan Penutup
       .      Siswa diminta melakukan aktivitas yang ada di halaman 98
       .      Mengadakan Tanya jawab dengan siswa tentang seputar perilaku setia kawan melalui pengalaman siswa
       .      Siswa diminta menyimpulkan kisah dalam sepenggal kisah menggunakan bahasa sendiri

Alat / Sumber Belajar:
1.    Gambar peraga tentang perilaku setia kawan
2.    Bahan cerita yang berkaitan dengan bahan ajar
3.    Ayat Alquran dan hadis yang berkaitan dengan perilaku setia kawan
4.    Buku Pendidikan Agama Islam Jilid 3 NTR Esis hal 96-98
5.    Buku-buku lain yang relevan
6.    Pengalaman guru
7.    Lingkungan sekitar

Penilaian:
1.    Apakah definisi perilaku setia kawan yang kamu ketahui?
2.    Berikan 3 contoh perilaku setia kawan!
3.    Manfaat apa saja yang dapat dipetik dari perilaku setia kawan?



Mengetahui
Kepala SD ..........................................



(_______________________)


................ , …………………… Guru pendidikan Agama Islam




(_______________________)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
SD                           :  SDIT ASH-SHOHWAH
Mata Pelajaran         :    Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester       :    III / 2
Standar Kompetensi     :    7.   Membiasakan perilaku terpuji
Kompetensi Dasar    :    7.2     Menampilkan perilaku terpuji
Indikator                  :    7.2.1  Menjelaskan pengertian perilaku kerja keras
                                      7.2.2  Menunjukkan contoh perilaku kerja keras
                                      7.2.3  Menyebutkan manfaat perilaku kerja keras
Alokasi Waktu         :    3 x 35 menit (1 x pertemuan)

Tujuan Pembelajaran     :    1.  Siswa dapat memahami dan menjelaskan pengertian perilaku kerja keras
                                      2.  Siswa dapat menunjukkan contoh-contoh perilaku kerja keras
                                      3.  Siswa dapat menyebutkan manfaat perilaku kerja keras
                                      4.  Siswa mampu bersikap dan berperilaku kerja keras

Materi Pembelajaran     :        Perilaku kerja keras (lihat buku pendidikan Agama Islam SD Penerbit Erlangga bab 7 hal 84)

Metode Pembelajaran   :    1.  Siswa mengadakan diskusi dengan teman-temannya membahas bahan ajar perilaku kerja keras dan pengertiannya
2.   Siswa berlatih menunjukkan contoh-contoh perilaku kerja keras
3.   Siswa berlatih menyebutkan manfaat kerja keras
4.   Siswa menerapkan perilaku kerja keras dalam praktik keseharian

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
1.    Kegiatan Pendahuluan
       .      Memberikan cerita singkat dan menarik yang berkaitan dengan bahan ajar  
       .      Mengajukan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan perilaku kerja keras
       .      Memperkenalkan bahan ajar tentang perilaku kerja keras
2.    Kegiatan Inti
       .      Beberapa siswa membaca bahan ajar perilaku kerja keras, siswa lainnya menyimak dengan baik
       .      Siswa mendengarkan dan mengamati uraian guru tentang bahan ajar yang disajikan
       .      Siswa memberikan pendapatnya mengenai perilaku kerja keras dan pengertiannya
       .      Siswa menunjukkan contoh-contoh perilaku kerja keras
       .      Siswa menyebutkan manfaat dari perilaku kerja keras
3.    Kegiatan Penutup
       .      Siswa diminta melafalkan doa sebelum dan sesudah belajar yang telah dipelajari secara klasikal
       .      Mengadakan tanya jawab dengan siswa tentang seputar perilaku kerja keras melalui pengalaman siswa

Alat / Sumber Belajar:
1.    Gambar peraga tentang perilaku kerja keras
2.    Bahan cerita yang berkaitan dengan bahan ajar
3.    Ayat Alquran dan hadis yang berkaitan dengan perilaku kerja keras
4.    Buku Pendidikan Agama Islam NTR Esis Jilid 3 hal 98-100
5.    Buku-buku lain yang relevan
6.    Pengalaman guru
7.    Lingkungan sekitar

Penilaian:
1.    Apakah yang dimaksud dengan perilaku kerja keras?
2.    Mengapa seorang muslim harus bekerja keras?
3.    Berikan tiga contoh perilaku kerja keras!



Mengetahui
Kepala SD ..........................................



(_______________________)



................ , …………………… Guru pendidikan Agama Islam




(_______________________)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
SD                           :     SDIT ASH-SHOHWAH
Mata Pelajaran         :    Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester       :    III / 2
Standar Kompetensi     :    7.   Membiasakan perilaku terpuji
Kompetensi Dasar    :    7.3     Menampilkan perilaku penyayang terhadap hewan
Indikator                  :    7.3.1  Menjelaskan cara menyayangi hewan dengan benar
                                      7.3.2  Menunjukkan manfaat menyayangi hewan
Alokasi Waktu         :    3 x 35 menit (1 x pertemuan)

Tujuan Pembelajaran     :    1.  Siswa dapat memahami dan menjelaskan cara menyayangi hewan dengan benar
                                      2.  Siswa dapat menunjukkan manfaat menyayangi hewan
                                      3.  Siswa mampu bersikap dan berperilaku penyayang terhadap hewan

Materi Pembelajaran     :        Perilaku penyayang terhadap hewan (lihat buku pendidikan Agama Islam SD Penerbit Erlangga bab 7 hal 84-85)

Metode Pembelajaran   :    1.  Siswa mengadakan diskusi dengan teman-temannya membahas bahan ajar tentang cara menyayangi hewan dengan benar
2.   Siswa menyebutkan cara menyayangi hewan dengan benar
3.   Siswa menunjukkan manfaat menyayangi hewan
4.   Siswa menerapkan perilaku penyayang terhadap hewan dalam praktik keseharian

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
1.    Kegiatan Pendahuluan
       .      Memberikan cerita singkat dan menarik yang berkaitan dengan bahan ajar  
       .      Mengajukan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan perilaku penyayang terhadap hewan
       .      Memperkenalkan bahan ajar tentang perilaku penyayang terhadap hewan (melalui fitur Mutiara Islam)
2.    Kegiatan Inti
      .      Beberapa siswa membaca bahan ajar perilaku penyayang terhadap hewan siswa lainnya menyimak dengan baik
       .      Siswa mendengarkan dan mengamati uraian guru tentang bahan ajar yang disajikan
       .      Siswa mengemukakan pendapatnya mengenai cara menyayangi hewan dengan benar
       .      Siswa menunjukkan manfaat menyayangi hewan
3.    Kegiatan Penutup
       .      Mengadakan tanya jawab dengan siswa tentang seputar perilaku penyayang terhadap hewan
       .      Siswa diminta menulis lima contoh perilaku penyayang terhadap hewan dan menulisnya di buku tugas

Alat / Sumber Belajar:
1.    Gambar peraga tentang perilaku penyayang terhadap hewan
2.    Cerita menarik yang berkaitan dengan bahan ajar
3.    Ayat Alquran dan hadis yang berkaitan dengan perilaku kerja keras
4.    Buku Pendidikan Agama Islam NTR Esis Jilid 3 100-102
5.    Alquran (Juz Amma)
6.    Pengalaman guru
7.    Lingkungan sekitar

Penilaian:
1.    Sebutkan dua cara menyayangi hewan yang benar!
2.    Manfaat apa saja yang dapat dipetik dari perilaku penyayang terhadap hewan?





Mengetahui
Kepala SD ..........................................




(_______________________)


................ , …………………… Guru pendidikan Agama Islam





(_______________________)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
SD                           :     SDIT ASH-SHOHWAH
Mata Pelajaran         :    Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester       :    III / 2
Standar Kompetensi     :    7.   Membiasakan perilaku terpuji
Kompetensi Dasar    :    7.4     Menampilkan perilaku penyayang terhadap lingkungan
Indikator                  :    7.4.1  Menjelaskan cara menyayangi lingkungan
                                      7.4.2  Menunjukkan manfaat menyayangi lingkungan
Alokasi Waktu         :    3 x 35 menit (1 x pertemuan)

Tujuan Pembelajaran     :    1.  Siswa dapat memahami dan menjelaskan cara menyayangi lingkungan
                                      2.  Siswa dapat menunjukkan manfaat menyayangi lingkungan
                                      3.  Siswa mampu bersikap dan berperilaku penyayang terhadap lingkungan

Materi Pembelajaran     :        Perilaku penyayang terhadap lingkungan (lihat buku pendidikan Agama Islam SD Penerbit Erlangga bab 7 hal 85-86)

Metode Pembelajaran   :    1.  Siswa mengadakan diskusi dengan teman-temannya membahas bahan ajar tentang cara menyayangi lingkungan
2.   Siswa menyebutkan cara menyayangi lingkungan
3.   Siswa menunjukkan manfaat menyayangi lingkungan
4.   Siswa mampu bersikap dan berperilaku penyayang terhadap lingkungan

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
1.    Kegiatan Pendahuluan
       .      Memberikan cerita singkat dan menarik yang berkaitan dengan bahan ajar  
       .      Mengajukan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan perilaku penyayang terhadap lingkungan
       .      Memperkenalkan bahan ajar tentang perilaku penyayang terhadap lingkungan (melalui fitur Mutiara Islam)
2.    Kegiatan Inti
       .      Beberapa siswa membaca bahan ajar perilaku penyayang terhadap lingkungan, siswa lainnya menyimak dengan baik
       .      Siswa mendengarkan dan mengamati uraian guru tentang bahan ajar yang disajikan
       .      Siswa mengemukakan pendapatnya mengenai cara menyayangi lingkungan
       .      Siswa menunjukkan manfaat menyayangi lingkungan
       .      Siswa memberikan contoh perilaku menyayangi lingkungan
3.    Kegiatan Penutup
       .      Siswa diminta melakukan aktivitas yang ada di halaman 103
       .      Siswa diminta memahami bacaan intisari yang ada di halaman 104
       .      Siswa mengerjakan latihan yang ada di halaman 105-106 dan menulisnya di buku tugas

Alat / Sumber Belajar:
1.    Gambar peraga tentang perilaku penyayang terhadap lingkungan
2.    Cerita menarik yang berkaitan dengan bahan ajar
3.    Buku Pendidikan Agama Islam NTR Esis Jilid 3 hal 102-104
4.    Buku-buku lain yang relevan
5.    Alquran (Juz Amma)
6.    Pengalaman guru atau siswa
7.    Lingkungan sekitar

Penilaian:
1.    Bagaimanakah caranya menjaga lingkungan yang sehat?
2.    Sebutkan tiga manfaat yang dapat dipetik dari perilaku penyayang terhadap lingkungan!


Mengetahui
Kepala SD ..........................................



(_______________________)


................ , …………………… Guru pendidikan Agama Islam




(_______________________)


A.    Materi
Pelajaran 7 : Setia Kawan, Kerja Keras, dan Penyayang.
Manusia merupakan makhluk social. Artinya manusia tidak dapat hidup tanpa manusia lainnya. Seperti orang kaya yang hartanya yang melimpah. Ia tidak akan dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Begitulah Allah menciptakan manusia agar saling mengenal satu sama lain.
Agar dapat menjalankan hidup dengan baik, kita harus menjalin hubungan yang baik dengan teman atau saudara. Kita harus membantu teman yang membutuhkan pertolomgan.
Kita harus membiasakan perilaku setia kawan, bekerja keras, dan penyayang. Dengan bekerja keras, keinginan, dan cita-cita kita akan tercapai. Dengan sikap penyayang, hidup akan lebih tenteram.
Agama Islam sangat menganjurkan agar kita memiliki ketiga perilaku tersebut. Maukah kamu memiliki ketiganya? Mari mempelajarinya! Semoga Allah menjadikan kita orang yang setia kawan, pekerja keras, dan penyayang. Amin.
1.      Setia Kawan
Apakah kamu pernah mendengar nama Abu Bakar? Beliau adalah sahabat setia Nabi Muhammad saw. Teman yang setia akan selalu bersama dalam keadaan senang maupun susah. Baik dalam kondisi jauh maupun dekat. Teman setia tidak akan saling berkhianat. Ia juga tidak saling membohongi satu sama lain.
Kita tidak boleh membeda-bedakan antara orang kaya dengan orang miskin dalam berteman. Berteman dengan siapa saja. Teman yang baik adalah teman yang dapat membawa pengaruh baik bagi kita. Teman setia akan saling member dukungan dalam melakukan kebaikan. Bukan saling mendukung dalam melakukan keburukan. Misalnya, mengajak teman untuk sama-sama membolos sekolah.
Tahukah kamu keuntungan berperilaku setia kawan? Perilaku setia kawan dapat mempererat hubungan persaudaraan. Allah sangat menganjurkan kita untuk menjalin persaudaraan sesame, dan melarang permusuhan sesama manusia.
2.      Kerja Keras
Bekerja berarti berusaha atau berjuang. Keras artinya sungguh-sungguh. Jadi yang dimaksud kerja keras adalah berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencapai cita-cita yang diinginkan.
Cita-cita dan tujuan hidup hanya akan tercapai jika kita mau berusaha dengan bersungguh-sungguh. Allah SWT mengabulkan keinginan manusia tergantung kepada sebesar apa usaha yang telah dilakukan.
Kalau kamu ingin menjadi siswa yang berprestasi di sekolah. Kamu harus kerja keras dalam belajar. Seperti semua tugas sekolah dikerjakan dengan baik, tidak pernah bolos, dan selalu memperhatikan nasihat bapak dan ibu guru.
Perilaku kerja keras jug dicontohkan oleh para Nabi Allah. Seperti perjuangan Nabi Muhammad SAW untuk menyebarkan agama Islam. Beliau menghadapi rintangan yang sangat besar. Beliau selalu berusaha dan berdoa. Berkat usaha kerja kerasnya, Islam dapat menyebar ke seluruh dunia.
Biasakanlah berperilaku kerja keras sejak sekarang agar terbiasa hingga dewasa kelak. Kamu akan menghadapi tantangan semakin besar ketika dewasa kelak.
3.      Menyayangi Hewan
Selain menciptakan manusia, Allah juga menciptakan hewan. Hewan diciptakan untuk diambil manfaatnya oleh manusia. Baik itu untuk dimakan dagingnya, seperti sapid an kambing ataupun untuk dijadikan kendaraan seperti kuda dan kerbau. Sebagai Muslim dan Muslimah, sudah seharusnya kita menyayangi hewan.
Menyayangi hewan dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya dengan memberikan makanan atau membersihkan kandang dengan rutin. Kita tidak boleh membiarkan hewan peliharaan mati kelaparan. Kita juga tidak boleh menyakitinya, misalnya dengan memukulnya atau menendangnya. Karena, seperti manusia, hewan juga dapat merasakan sakit. Menyakiti hewan merupakan perbuatan yang dilarang oleh Allah.
Pernahkah kamu melihat orang mengadu ayam atau hewan lainyya? Perbuatan itu dilarang oleh Nabi Muhammad SAW, karena termasuk perbuatan menyakiti hewan.
4.      Menyayangi Lingkungan
Selain harus menyayangi hewan, manusia juga harus menyayangi lingkungan sekitarnya, baik berupa pepohonan, sungai, gunung, ataupun lautan. Karena, lingkungan alam semesta ini merupakan karunia Allah yang disediakan bagi manusia. Allah menyuruh manusia untuk mensyukurinya dengan cara memelihara dan menjaga kelestariannya.
Bila kita memperlakukan lingkungan dengan semena-mena, maka akibat buruk akan menimpa kita. Misalnya, musibah banjir terjadi karena kita membuang sampah ke sungai yang menyebabkan air sungai tidak dapat mengalir dan meluap ketika hujan.
Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk menjaga lingkungan. Misalnya dengan menanam pohon dan merawatnya, membersihkan sungai secara rutin, dan mengelola sampah dengan baik. Coba pikirkan, bagaimana lagi menjaga lingkungan agar tetap asri?[1]

B.     Metode
Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan.[2]
Pengetahuan tentang metode-metode mengajar sangat di perlukan oleh para pendidik, sebab berhasil atau tidaknya siswa belajar sangat bergantung pada tepat atau tidaknya metode mengajar yang digunakan oleh guru.
Metode belajar yang mampu membangkitkan motif, minat atau gairah belajar murid dan menjamin perkembangan kegiatan kepribadian murid adalah metode diskusi. Metode diskusi merupakan suatu cara mengajar yang bercirikan oleh suatu keterikatan pada suatu topik atau pokok pertanyaan atau problem. Di mana para anggota diskusi dengan jujur berusaha mencapai atau memperoleh suatu keputusan atau pendapat yang disepakati bersama.[3]
Dalam metode diskusi guru dapat membimbing dan mendidik siswa untuk hidup dalam suasana yang penuh tanggung jawab, setiap orang yang berbicara atau mengemukakan pendapat harus berdasarkan prinsip-prinsip tertentu yang dapat diperanggungjawabkan. Jadi bukan omong kosong, juga bukan untuk menghasut atau mengacau suasana. Menghormati pendapat orang lain, menerima pendapat yang benar dan menolak pendapat yang salah adalah ciri dari metode yang dapat digunakan untuk mendidik siswa berjiwa demokrasi dan melatih kemampuan berbicara siswa. Agar suasana belajar siswa aktif dapat tercapai, maka diskusi dapat menggunakan variasi model-model pembelajaran menarik dan memotivasi siswa. Dari sekian banyak model pembelajaran yang ada, model pembelajaran jigsaw cocok untuk digunakan dalam metode diskusi. Model pembelajaran jigsaw membantu murid untuk mempelajari sesuatu dengan baik dan sekaligus siswa mampu menjadi narasumber bagi satu sama yang lain.
Metode pembelajaran jigsaw inilah yang dipakai pada saat penulis meneliti guru yang diteliti.


C.    Bahan Ajar atau Fasilitas
Adapun untuk fasilitas pada saat penelitian dilakukan, tidak memakai fasilitas karena memakai metode pembelajaran jigsaw.
Dan di bawah merupakan langkah-langkah yang dilakukan dalam menerapkan metode pembelajaran jigsaw.
a.    Siswa dikelompokkan ke dalam tim-tim yang terdiri atas 4 siswa;
b.    Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda;
c.    Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan;
d.   Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan subbab mereka;
e.    Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang subbab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh;
f.     Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi;
g.    Guru memberi evaluasi;
h.    Penutup.

D.    Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu proses untuk menjelaskan secara sistematis untuk mencapai obyektif, efisien, dan efektif, serta untuk mengetahui dampak dari suatu kegiatan dan juga membantu pengambilan keputusan untuk perbaikan satu atau beberapa aspek program perencanaan yang akan datang.
Evaluasi yang dilakukan yaitu guru menanyakan kembali materi tang telah disampaikan oleh siswa.
BAB III
LAMPIRAN
A.    Biografi Guru
Syafruddin S.Pd.I, lahir pada tanggal 11 November 1983 di Kabupaten Berau Kalimantam Timur. Putra dari pasangan Dargum dan Sumiati ini menyelesaikan sekolah dasar di SDN 012 Tanjung Redeb pada tahun 1996. Selanjutnya, masuk di SMPN 1 Tanjung Redeb dan lulus pada tahun 1999, kemudian melanjutkan pendidikannya di MAN Tanjung Redeb dan lulus pada tahun 2002. Setamat dari MAN, ia melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muhammadiyah di Kabupaten Berau dan mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam dari tahun 2002 dan lulus pada tahun 2007.
Ia memulai karirnya sebagai guru pada tahun 2005 sebagai pembuktian cintanya kepada dunia pendidikan. Dan sekarang beliau juga merupakan direktur sebuah lembaga yang menjurus kepada trainin kepada siswa-siswi ataupun masyarakat umum yaitu TRAINING SALAM.

B.      Biografi Sekolah
Sekolah Dasar Islam Terpadu Ash-Shohwah, banyak orang yang belum mengenalnya. Namun tidak sedikit pula yang sudah mengenalnya. Tepatnya enam tahun lalu awal dari sekolah ini yaitu pada tahun 2005. Yang dipelopori oleh Yayasan Pendidikan dan Dakwah Sosial Islam Ash-Shohwah.
Sekolah yang berbasis Islam. Lingkungan yang Islami tergambar dari para siswa-siswinya yang lebih kental dipanggil dengan sholeh dan sholehah. Dan juga para karyawan dan tenaga pengajar yang dipanggil oleh sholeh dan sholehah dengan panggilan uztadz dan uztadzah. Senyuman selalu menghiasi wajah mereka.
Dari angkatan pertama, Cuma 21 anak yang masuk ke sekolah tersebut, tapi setelah tahun pertama dan tahun ajaran selanjutnya sampai sekarang, siswanya sudah kurang lebih 300 anak.
BAB IV
PENUTUP

  1. Kesimpulan
وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ أَن صَدُّوكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَن تَعْتَدُوا ۘ وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
“Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.”[1]

الَّذِينَ يَنقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِن بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَن يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ ۚ أُولَـٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
“(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi.”[2]

وَإِذَا تَوَلَّىٰ سَعَىٰ فِي الْأَرْضِ لِيُفْسِدَ فِيهَا وَيُهْلِكَ الْحَرْثَ وَالنَّسْلَ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الْفَسَادَ
“Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan”[3][4

DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran Terjemahan.
Masrun S. Moh., dkk. Senang Belajar Agama Islam. 2007. Penerbit Erlangga:Jakarta.


[1] QS. Al-Maidah:2
[2] QS. Al-Baqorah:27
[3] QS. Al-Baqorah:205
[4] Ungkapan ini adalah ibarat dari orang-orang yang berusaha menggoncangkan iman orang-orang mukmin dan selalu mengadakan pengacauan.



[1] Buku “Senang Belajar Agama Islam”, untuk SD kelas 3, hal.81-86. Penerbit Erlangga.
[2] Oemar Hamalik, Proes Belajar Mengajar, Jakarta : 2001 : Bumi Aksara
[3] Oemar Hamalik, Proes Belajar Mengajar, Jakarta : 2001 : Bumi Aksara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar