Senin, 26 Maret 2012

MENGINGAT DAN MENSYUKURI NIKMAT ALLAH - Tugas Kelompok Kelas X MAN Tanjung Redeb

KATA PENGANTAR

            
        Dengan Rahmat dan hidayah Allah ,serta dorongan untuk menyukseskan Program Pendidikan SMA, maka penyusunan makalah aL-Qur'an Hadist ini dapat kami selesaikan .
        Dengan makalahini kalian d'beri bekal untuk menerapkan segala ilmu yg di pelajari melalui uraian materi .
Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan , maka kami mengharapkan adanya kritik dan saran ybersifat membangun demi perbaikan dan penyampurnaan makalah berikut .

                                                                                                            TG.REDEB-Berau,maret 2012
                                                                                                            Nama Penyusun :
                                                                                                            1)Hasnah Wati Jaiman .
                                                                                                            2)Rita Ramadaniah .
                                                                                                            3)Mardhatul rizki .
                                                                                                            4)Weni Puji Astutik .

                                       DAFTAR ISI
 
Kata Pengantar ...................................................................................................................       ii
Daftar isi .............................................................................................................................       iii
Mengingat Nikmat Allah ......................................................................................................      1
Keutamaan Bersyukur .........................................................................................................      3
Mensyukuri Nikmat Allah ....................................................................................................      4
Dalil Bersyukur ...................................................................................................................      5
Akibat tidak bersyukur .......................................................................................................       6
Daftar Pustaka ...................................................................................................................       7


Mengingat Nikmat Allah

Saudaraku, ada satu cara yang bisa engkau tempuh untuk menumbuhkan rasa cintamu kepada Allah SWT. Maukah engkau tahu apa itu? Yaitu, dengan selalu mengingat semua nikmat yang telah Dia berikan kepadamu. Contohnya, apakah engkau tidak menyadari bahwa penglihatan milikmu sekarang, yang engkau gunakan sehingga dapat membaca buku ini, adalah salah satu nikmat Allah SWT yang sangat besar? Bayangkan berapa banyak orang yang tidak bisa merasakan nikmat penglihatan itu karena buta. Bayangkan pula, betapa engkau masih dapat merasa ketika ada orang lain yang tidak mampu merasakan apa-apa. Engkau masih dapat bergerak dengan leluasa ketika ada orang lain yang betul-betul lumpuh. Engkau juga dapat berpikir dan berkreasi ketika ada orang lain yang tidak dapat memikirkan apa-apa lagi. Dan satu nikmat yang paling besar adalah engkau menjadi seorang Muslim ketika banyak orang lain yang belum dapat merasakan hidayah itu.

Seorang sufi yang sangat zuhud bernama Ukhtu Basyar al-Hafy bercerita:

“Suatu malan, datanglah saudaraku yang bernama Basyar ke rumahku. Ketika hendak masuk, tiba-tiba saja ia terdiam di depan pintu dengan satu kaki sudah masuk ke dalam rumah dan kaki yang lain masih berada di luar. Dia terus berada dalam keadaan seperti itu hingga pagi menjelang. Aku pun menanyainya, ‘Wahai saudaraku, apa gerangan yang menjadikan engkau terdiam begini?’ Jawabnya, ‘Tiba-tiba aku teringat orang-orang Nasrani, Yahudi, Majusi, dan diriku sendiri karena namaku adalah Basyar (orang/manusia, pent.). Lalu, aku berkata pada diriku sendiri, ‘Apa sebenarnya yang menjadikan Allah mengkhususkan aku dari mereka sehingga bisa memeluk Islam? Aku mengingat semua kebaikan yang Dia anugerahkan kepadaku, dan aku bersyukur karena Dia memberiku hidayah untuk masuk Islam, dan Dia memakaikan padaku pakaian yang dipenuhi cinta kepada-Nya.’” (Ibnu Katsir, al-Bidayah wa al Nihayah: X/311)

Karena itu, wahai Saudaraku, mulailah engkau mengingat seluruh nikmat dan anugerah yang telah Allah SWT limpahkan kepadamu sejak dilahirkan hingga hari ini. Dapatkah engkau menghitungnya? Kemudian, ingatlah pula nikmat yang Allah SWT berikan hingga engkau berada di dunia ini. Siapa yang bisa menghitung semua itu? Bacalah hadits berikut:

“Cintailah Allah, karena dia telah memberi kalian segala nikmat-Nya.” (HR. At-Tirmidzi)

Sesungguhnya tidak mungkin engkau bisa mencintai Allah SWT apabila engkau tidak bisa mengingat nikmat-nikmat yang Dia berikan kepadamu.

Wahai Saudaraku, tahukah engkau bahwa Allah SWT sangat mencintai para hamba-Nya dengan menyuruh mereka untuk beribadah? Dia membuat mereka mampu beribadah kepada-Nya, bukankah itu sebuah nikmat yang sangat besar dari-Nya? Allah SWT juga mempersiapkan mereka untuk malam Lailatul Qadar, dimana kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan, dan keburukan tetap dianggap satu keburukan. Bukankah ini sebuah nikmat yang sangat besar bagi manusia?
                                                                                                                                                       Karenanya, wahai Saudaraku, cintailah Allah SWT karena Dia mencintai kita. Cintailah Allah SWT karena kita membutuhkan-Nya.

Allah SWT telah memerintahkan seluruh malaikat untuk bersujud kepada Adam, dan mengusir Iblis dari neraka karena membangkan pada perintah-Nya. Sesungguhnya, hal itu juga merupakan salah satu bukti kecintaan Allah SWT yang besar kepada manusia.

Wahai Saudaraku, belum bisakah engkau mencintai-Nya?

Kini, cobalah engkau melihat ke sekelilingmu. Lihatlah contoh mereka dari kalangan non-Muslim. Engkau mungkin mengenal seorang tokoh yang bernama Gandhi. Seorang yang sangat terkenal dan diakui diseluruh dunia karena mempunyai keteguhan hati, cerdas, pandai, dan mampu mengungkapkan seluruh gagasannya. Namun begitu, tahukah engkau bahwa jika kebetulan ada seekor sapi lewat didekatnya, maka ia akan mengambil kotoran sapi tersebut lalu membalurkan ke seluruh tubuhnya. Subhanallah.

Bersyukurlah engkau kepada Allah SWT yang menjadikan dirimu seorang Muslim. Bersyukurlah kepada Allah SWT yang tidak menjadikan dirimu seperti Salman Al-Farisi, yang menghabiskan 20 tahun umurnya untuk mencari kebenaran. Bersyuklurlah kepada Allah SWT yang membangunkanmu di pagi hari dan menemukan bahwa pada kartu identitasmu masih tertulis, “Agama: Islam.”

Bayangkan, wahai Saudaraku, berapa jumlah penduduk dunia saat ini? Dari 6,5 milyar penduduk dunia, Allah SWT telah memilih dirimu menjadi salah satu dari 1,5 milyar umat Islam di seluruh dunia. Lihatlah, betapa besar nikmat yang telah Dia berikan. Kemudian, dari 1,5 milyar umat Islam tersebut, Allah SWT memilih engkau menjadi orang-orang yang taat menjalankan ibadah shalat dan selalu memakmurkan masjid. Dan begitu seterusnya. Allah SWT memilih engkau hingga menjadi hamba-Nya yang taat dan Dia cintai. Bukankah ini anugerah yang sangat besar?

Hal tersebut tertulis dalam firman-Nya:

“...tetapi Allah menjadikan kamu ‘cinta’ kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu...” (QS. al-Hujuraat (49): 7)

Wahai Saudaraku, dengan melihat kenyataan seperti itu, masih belum bnisakah engkau mencintai-Nya sepenuh hati?

Sesungguhnya, Dialah yang memberikan kepadamu nikmat yang tidak terhitung banyaknya itu.

Ada baiknya engkau merenungkan haditz Rasulullah SAW yang diriwayatkan Anas bin Malik ra:

“Ada tiga syarat dimana seseorang dapat merasakan manisnya iman, yaitu: 1) Dia lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya daripada yang lain; 2) Dia mencintai seseorang hanya karena Allah; dan 3) Dia tidak mau kembali pada kekafiran sebagaimana dia tidak mau dicampakkan ke dalam neraka.”

Lihatlah syarat pertama pada ayat diatas, jangan pernah engkau menyandingkan sesuatu atau seseorang melebihi Allah SWT dan Rasul-Nya dalam hal cinta, wahai Saudaraku. Karena jika engkau berbuat demikian, maka hal itu adalah suatu perbuatan yang tercela. Subhanallah.

Maka, hendaknya engkau selalu menjadikan Allah SWT dan Rasul-Nya lebih engkau cintai dibanding yang lain, dan lebih mencintai apa yang dicintai Allah SWT dan rasul-Nya dibanding apa yang engkau cintai sendiri.

die *Indahnya Menjadi Kekasih Allah*
Amru Khalid
                 KEUTAMAAN BERSYUKUR


Tidak perlu diragukan lagi akan keutamaan syukur dan ketinggian derajatnya, yakni syukur kepada Allah atas nikmat-nikmat-Nya yang datang terus beruntun dan tiada habis-habisnya. Di dalam Al-Qur’an Allah menyuruh bersyukur dan melarang kebalikannya. Allah memuji orang-orang yang mau bersyukur dan menyebut mereka sebagai makhluk-makhluk-Nya yang istimewa. Allah menjadikan syukur sebagai tujuan penciptaan-Nya, dan menjanjikan orang-orang yang mau melakukannya dengan balasan yang sangat baik. Allah menjadikan syukur sebagai sebab untuk menambahkan karunia dan pemberian-Nya, dan sebagai sesuatu yang memelihara nikmat-Nya. Allah memberitahukan bahwa orang-orang yang mau bersyukur adalah orang-orang yang dapat memanfaatkan tanda-tanda kebesaran-Nya.
Allah memerintahkan untuk bersyukur pada beberapa ayat Al-Qur’an. Allah berfirman:
وَاشْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
“… dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.” (An-NahI: 114)
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلا تَكْفُرُونِ
“Dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (Al-Baqarah: 152)
فَابْتَغُوا عِنْدَ اللَّهِ الرِّزْقَ وَاعْبُدُوهُ وَاشْكُرُوا لَهُ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
“… maka mintalah rezki itu di sisi Allaih dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nyalah kamu akan dikembalikan.“ (Al-Ankabut: 17)
Allah menggantungkan tambahan nikmat dengan syukur. Dan tambahan nikmat dari-Nya itu tiada batasnya, sebagaimana syukur kepada-Nya. Allah berfirman:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لأزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Dan (ingatlah juga) ketika Tuhanmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih.” (Ibrahim: 7)
Dengan bersyukur akan selalu ada tambahan nikmat. Ada peribahasa mengatakan, ‘Jika kamu tidak melihat keadaanmu bertambah, maka bersyukurlah.’
Allah mengabarkan bahwa yang menyembah Diri-Nya hanyalah orang yang bersyukur pada-Nya. Dan siapa yang tidak mau bersyukur kepada-Nya berarti ia bukan termasuk orang-orang yang mengabdi-Nya. Allah berfirman:
وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
“… dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar hanya kepada Allah saja kamu menyembah.” (Al-Baqarah: 172)
Allah mengabarkan keridhaan-Nya terletak pada mensyukuri-Nya. Allah berfirman:
وَإِنْ تَشْكُرُوا يَرْضَهُ لَكُمْ
“… dan jika kamu bersyukur niscaya Allah meridhai bagimu kesyukuranmu itu …” (Az-Zumar: 7)
Allah mengabarkan bahwa musuh-Nya iblis yang selalu berusaha menggoda manusia agar tidak bersyukur, karena ia tahu kedudukan syukur sangat tinggi dan nilainya sangat agung, seperti yang terungkap dalam firman-Nya:
ثُمَّ لآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ
“… kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.” (Al-A’raaf: 17)
Allah membarengkan syukur dengan iman dan memberitahukan bahwa Dia tidak punya keinginan sama sekali untuk menyiksa hamba-hamba-Nya yang mau bersyukur dan beriman kepada-Nya. Allah berfirman:
مَا يَفْعَلُ اللَّهُ بِعَذَابِكُمْ إِنْ شَكَرْتُمْ وَآمَنْتُمْ وَكَانَ اللَّهُ شَاكِرًا عَلِيمًا
“Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.“ (An-Nisaa: 147) Artinya, kalau kalian mau bersyukur dan beriman yang menjadi tujuan kalian diciptakan, maka buat apa Allah menyiksa kalian?
5 Landasan Bersyukur
Asal dan hakikat syukur ialah mengakui nikmat yang memberinya dengan cara tunduk, patuh dan cinta kepadanya. Orang yang tidak mengenal bahkan tidak mengetahui suatu nikmat ia jelas tidak bisa mensyukurinya. Demikian juga dengan orang yang mengenal nikmat tetapi tidak mengenal yang memberinya, ia tidak mensyukurinya. Orang yang mengenal nikmat berikut yang memberikannya tetapi ia mengingkarinya berarti ia mengkufurinya. Orang yang mengenal nikmat berikut yang memberikannya, mau mengakui dan juga tidak mengingkarinya, tetapi ia tidak mau tunduk, mencintai dan meridhai, berarti ia tidak mau mensyukurinya. Dan orang yang mengenal nikmat berikut yang memberinya lalu ia mau tunduk, mencintai dan meridhai serta menggunakan nikmat untuk melakukan keta’atan kepadanya, maka ia adalah orang yang mensyukurinya.
Dengan demikian jelas bahwa syukur itu harus berdasarkan lima landasan, yakni kepatuhan orang yang bersyukur kepada yang disyukuri, kecintaan orang yang bersyukur kepada yang disyukuri, pengakuan orang yang bersyukur atas nikmat yang disyukuri, sanjungan orang yang bersyukur kepada yang disyukuri atas nikmatnya dan tidak menggunakan nikmat itu untuk hal-hal yang tidak disukai oleh yang disyukuri. Kelima hal itulah yang menjadi asas dan landasan syukur. Satu saja di antaranya tidak ada maka salah satu kaidah syukur menjadi rusak.
Rujukan:
Fiqih Do’a Dan Dzikir, Syaikh Abdurrazak bin Abdul Muhsin al-Badr, Penerbit Darul Falah
      
                                      Mensyukuri Nikmat Allah
Cara pertama agar kita bisa menggapai hidup bahagia adalah menysukuri nikmat-nikmat Allah yang telah mengguyur kita dari atas hingga ke bawah telapak kaki kita. Kesehatan, Makanan, Minuman, Air, Matahari adalah nikmat yang diberikan Allah kepada kita, apakah telah kita sadari?
Contoh sederhana adalah betapa nikmat Allah berupa adanya Oksigen atau Zat Asam yang kita hirup untuk tetap hidup. Sampai saat ini tidak perlu dibeli.
Tapi sejauh ini kita tidak cukup cerdas untuk konsisten memahami betapa rasa syukur itulah yang akan membuat manusia menemukan cahaya illahi dalam kehidupannya.
Bagimana tidak! kualitas udara dari waktu ke waktu semakin buruk karena ulah manusia seperti polusi udara, penebangan hutan dan berbagai bentuk kerusakan yang disebabkan oleh keserakahan manusia.Daerah yang semula berudara sejuk dan nyaman untuk ditempati karena terletak di dataran tinggi, kini udaranya ketika siang hari nyaris tidak berbeda dengan daerah dataran rendah atau tepian pantai yang panas.
Itulah yang mengantar kita menjadi kufur nikmat karenanya.
Untuk dapat mentasyakuri nikmat Allah, harus dilakukan dengan mentafakuri betapa besar kasih sayang Allah. Hal-hal kecil dan besar yang mungkin luput dari pandangan kita sebagai manusia dapat diingatkan untuk selalu disyukuri.
Bentuk atau wujud rasa syukur itu dapat dilakukan antara lain dengan beberapa cara :
1. Bersyukur dengan hati dan perasaan
2. Bersyukur dengan lisan
3. Bersyukur dengan perbuatan
4. Bersyukur dengan harta benda
Dengan mensyukuri nikmat Allah SWT manusia akan mendapat berkah dan karunia yang lebih banyak lagi dariNYA
Bila masih ada Pertanyaan tentang adanya keraguan kita untuk tidak mensyukuri nikmat Allah, baiknya anda berhenti sejenak dari kesibukan dunia untuk menyadari segeralah bersyukur. Semoga Allah senantiasa meridhoi langkah hidup kita semua. Amien                                                                                                                          Dalil Bersyukur

“Jika kamu menghitung-menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan dapat menentukan jumlahnya (menghitungnya). Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang.” QS. An Nahl : 18.
“Mereka mengetahui nikmat Allah kemudian mereka mengingkarinya, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang kafir.” QS. An Nahl : 83.
“Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah ia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Allah), lagi yang mensyukuri nikmat-nikmat Allah. Allah telah memeilihnya dan menunjukinya kepada jalan yang lurus.” QS. An Nahl : 120-121.
“Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik” kepada dua orang ibu bapaknya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu. Hanya kepada-Kulah kamu akan kembali.” QS. Luqman : 14.
“Jika kamu kafir (ketahuilah) maka sesungguhnya Allah tidak membutuhkanmu dan Dia tidak meridhoi kekafiran hamba-hamba-Nya. Jika kamu bersyukur, Dia meridhoi kesyukuranmu itu. Seseorang yang berdosa tidak memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Robb-mulah kembalimu lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Sungguh Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan dalam dada(mu).” QS. Az Zumar : 7.
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah diantara rezki yang baik-baik yang kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nyalah kamu menyembah.” QS. Al Baqarah : 172.
“Sesungguhnya dia (Nuh) adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur.” QS. Al Isra’ : 3.
“Ya Robb-ku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang ibu bapakku, dan untuk mengerjakan amal sholeh yang Engkau ridhoi. Dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang sholeh.” QS. An Naml : 19.
“…Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersykur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.” QS. Saba : 13.
“…Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)?.” QS. Al An’am : 53.
“Kami akan memberikan balasan kepa orang-orang yang bersyukur.” QS. Ali Imron : 145.
“…Sesungguhnya jika kamu bersykur niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” QS. Ibrahim : 7.
“Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersykur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.” QS. An Nisa : 147.
“…Ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat pula kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku.” QS. Al Baqarah : 152.
“Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar dan tidak berterima kasih (bersyukur) kepada Rabb-nya.” QS. Al ‘Aadiyat : 6.
“Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus, ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir. Sesungguhnya kami menyediakan bagi orang-orang kafir rantai, belenggu dan neraka yang menyala-nyala.” QS. Al Insaan : 3-4.
“Dan barangsiapa yang bersykur kepada Allah, maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpui.” QS. Luqman : 12.
“Dan keridhoan Allah adalah lebih besar. Itu adalah keberuntungan yang besar.” QS. At Taubah : 72.
“Kemudian aku (iblis) akan mendatangi mereka (manusia) dari muka dan dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan dari mereka yang bersyukur.” QS. Al A’raf : 17.
“Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda kekuasaan Allah ditempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): “Makanlah olehmu dari rizki yang dianugerahkan Rabb-mu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. Negerimu adalah negeri yang baik dan Rabb-mu adalah Rabb yang Maha Pengampun.”  “Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang sangat besar, dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua buah kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsi dan sedikit dari buah Sidr. Demikianlah kami memberikan balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. Dan Kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir.” QS. Saba’ : 15-17.
“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan. Kemudian apabila Dia telah menghilangkan kemudharatan itu dari kamu, tiba-tiba sebagian dari kamu mempersekutukan Rabb-nya dengan (yang lain)” QS. An Nahl : 53-54.
“Dan terhadap nikmat Rabb-mu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur).” QS. Ad Dhuha : 11.
“…Dan Allah menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan bathin…” QS. Luqman : 20.
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” QS. Ar Ruum : 41.
“Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka itu dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.” QS. An Nisa : 79.
“…Maka mengapa (sesudah nyata kebenaran) mereka masih percaya kepada yang bathil dan ingkar kepada nikmat Allah?” QS. Al Ankabut : 67.
“Kecelakaan bagi setiap pengumpat dan pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung. Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya.” QS. Al Humazah 1-3.
“Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta).” QS. Al Ma’arij : 24-25.

                                       AKIBAT TIDAK BERSYUKUR
  
Yang sering membuat kita tak bersyukur adalah kecenderungan membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Rumput tetangga  kelihatan lebih hijau dari pada  rumput di pekarangan sendiri. Kita merasa orang lain lebih beruntung. Kemanapun kita pergi, selalu ada orang yang lebih pandai, lebih tampan, lebih cantik, lebih percaya diri, lebih kaya dan lebih beruntng dari pada saya.  Karena senantiasa membandingbandingkan muncullah perasaan salalu kurang. Wujud dari perasaan itu tercermin dari roman muka dan perkataan. Muka masam raut  kusut, ucapan yang keluar hanya keluhan dan makian. Kalaupun tidak mengeluh dia kan menyalahkan lingkungan atau memaki diri sendiri. Memaki diri sendiri menimbulkan ketidak percayaan diri, tidak PD, alias minder.  Perasan tidak percaya diri sebelas dua belas dengan tidak berdaya diri yang akhirnya menghina diri sendiri. Apalagi yang bisa diharapkan dari orang semacam ini? Kepada dirinya sendiri dia tidak hormat.
Rentetan adzab selanjutnya yang diakibatkan oleh  kufur atas nikmat yang dimiliki diri sendiri adalah tertutupnya potensi-potensi yang baik dan munculnya sifat-sifat jelek. Sikap membanding-bandingkan hal yang tak pantas dibandingkan akan memunculkan pribadi hasad, iri dengki, dan tidak pernah puas.
Memang, patut diingat,  ada hal-hal lain yang boleh bahkan harus dibandingkan-bandingkan yaitu iman, ilmu dan amal shalih. Kepada ketiga hal ini Anda tidak boleh kalah daripada kebanyakan orang lain.
Orang yang tidak bersyukur sebenarnya sedang mengaktifkan kelemahan sekaligus kejelekan. Cobalah tengok sikap  seperti hasad, mengeluh, iri dengki. Semua penyakit ini hanya hinggap kepada orang yang tidak pandai bersyukur. Orang yang kufur nikmat sekaligus juga sedang menutupi potensi-potensi baik – yang seharusnya dia kembangkan- tetapi karena hasad dan suka mengeluh potensi-potensi baik itu tidak muncul. Yang muncul dan tampak oleh orang lain malah pribadi yang lemah dan tidak pantas diperhitungkan. Ketika berdagang dia tidak ramah kepada pelanggan sampai bangkrut dagangannya. Ketika menjadi pegawai dia menjadi penghasut bagi rekan kerjanya sampai dipecat dari pekerjaanyaa. Ketika menjadi pejabat, dia bukan focus kepada pelayanan kepada masyarakat melainkan focus kepada kesempatan menumpuk harta, sampai akhirnya diciduk KPKdan  masuk penjara. Ketika menjadi kepala keluarga dia  focus kepada peningkatan harta bukan kepada keharmonisan keluarga, sampai tidak dihormati anggota keluarganya samapai berantakan biduk rumah tangganya. Itulah janji Allah bagi yang kufur nikmat “Wa lain kafartum inna ‘adzzabiy lasyadid- Dan jika kamu kufur terhadap nikmat Allah, sesungguhnya adzabku sangat pedih”

                                                                                                                                                              &n bsp;  6

DAFTAR PUSTAKA    

1)WWW.SYAHADAT.COM
2)WWW.JKMHAL.COM
3)2009/12/31.WWW.FILSAFAT.KOMPASIANA
4)2010/10.WWW.MAS-TONY.COM
5)WWW.PARAGRAFUNIK.BLOGSPOT.COM

2 komentar: